Akhirnya selesai juga tugasQ ini..pegel juga ngetik terus tanpa henti untuk mendapatkan nilai dari tugas ini. jadi sekarang bisa beristirahat dengan tenang deh dan liburan dengan gembira!!!
TUNGGU POSTINGAN BERIKUTNYA YANG LEBIH MENARIK LAGI..
By DN Dark Night
Senin, 29 Desember 2008
Akhirnya Selesai Juga
VARIAN RELASI, SPESIALISASI DAN GENERALISASI
- Varian Relasi
Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (binary relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan. Namun, demikian ada kalanya kita juga menggunakan relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.
- Relasi Tunggal (Unary relation)
Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.
- Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)
Merupakan relasi dari tiga himpunan entitas atau lebih. Bentuk relasi semacam ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan derajat relasi yang ada di dalam relasi tersebut. Sebagai contoh, pada system perkuliahan kita dapat menambahkan himpunan entitas baru, yaitu himpunan entitas ruang yang kemudian bersama dengan himpunan entitas dosen dan kuliah membentuk relasi ‘pengajaran’.
- Relasi Ganda (Redundant Relation)
Merupakan relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi. Kita dapat mengambil contoh relasi antara himpunan entitas dosen dan kuliah.
- Spesialisasi dan Generalisasi
Jika kita memulai dari sebuah himpunan entitas lalu demikian melakukan pengelompokan yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top down). Maka kita sedang melakukan Spesialisasi. Bisa juga yang terjadi adalah sebaliknya. Kita mengetahui bahwa entitas-entitas dalam himpunan entitas mahasiswa sebenarnya dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu mahasiswa D3 dan mahasiswa S1 tetapi pengelompokan ini tidak dipertegas dengan adanya perbedaan atribut. Karena tidak tegasnya perbedaan atribut dari dua kelompok, maka kelompok-kelompok entitas tersebut malah disatukan dalam sebuah himpunan entitas denagn atribut-atribut yang sama. Jadi pendekatannya bersikap Bottom Up, mula-mula terpisah tetapi kemudian menjadi satu. Proses yang demikian disebut generalisasi. Dengan demikian spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang berlawanan. Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar dua kelompok entitas, sedangkan dalam generalisasi diwujudkan dalam notasi relasi yang khusus disebut relasi ‘ISA’ (yang berasal dari ‘Is A’).
VARIAN ENTITAS
Idealnya, himpunan entitas yang kita libatkan dalam sebuah diagram E-R adalah himpunan entitas kuat/bebas (strong entity sets). Himpunan entitas demikian tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Himpunan entitas mahasiswa, dosen dan kuliah dapat digolongkan sebagai himpunan entitas kuat, yang masing-mssing berdiri sendiri. Sebagai himpunan entitas yang kuat/bebas, kemunculan entitas-entitas di dalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas di himpunan entitas yang lain. Ketiga himpunan entitas tersebut juga bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan entitas yang lain.
Namun demikian, dalam pembuatan Diagram E-R kita tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu. Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah (weak entity sets) atau merupakan bagian dari himpunan entitas lainnya (subtype entities).
- Himpunan Entitas Lemah (weak entity sets)
Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap relasi lain (strong entity). Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak mamiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key. Yang benar-benar dapat menjamin keunikan di dalamnya. Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola data hobi dan orang tua.
- Sub Entitas (Subtype Entities)
Sub entitas merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama. Sub entitas ini merupakan hasil dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokan tertentu.
TAHAPAN PEMBUATAN DIAGRAM E-R
Diagram E-R selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada 2 kelompok pentahapan yang biasa di tempuh di dalam pembuatan Diagram E-R, yaitu :
1. Tahap pembuatan Diagram E-R awal (preliminary design).
2. Tahap optimasi Diagram E-R (final design).
Objektif dari tahap yang pertama adalah untuk mendapatkan sebuah rancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap system yang sedang kita tinjau. Tahap awal ini umumnya juga mengabaikan anomaly-anomali (sejumlah pengecualian) yang memang ada sebagai sebuah fakta. Anomaly-anomali Tersebut biasanya baru dipertimbangkan pada tahap kedua. Pada tahap kedua ini kita juga akan memperhatikan aspek-aspek efisiensi, performansi dan fleksibilitas. Tiga hal yang seringkali dapat saling bertolak belakang. Karena itulah, tahap kedua ini ditempuh dengan melakukan koreksi terhadap hasil tahap pertama. Bentuk-bentuk yang terjadi bisa berupa pendekomposisian himpunan entitas, penggabungan himpunan entitas, pengubahan derajat relasi, penambahan relasi baru hingga perubahan (penambahan dan pengurangan) atribut-atribut untuk masing-masing entitas dan relasi.
Langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan Diagram E-R awal adalah :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
3. mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya.
4. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.
5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non-key).
MODEL DIAGRAM E-R
Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity relationship. Notasi-notasi simbolik didalam diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah:
• Persegi Panjang, menyatakan himpunan entitas.
• Lingkaran/Elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).
• Belah Ketupat, menyatakan himpunan relasi.
• Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
• Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).
KARDINALITAS/DERAJAT RELASI
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan tentang banyaknya hubungan tentang entitas tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Pada contoh di atas, maka hubungan maksimum dari himpunan entitas mahasiswa ke himpunan entitas kuliah adalah banyak (lebih dari satu) dan demikian pula hubungan maksimum dari himpunan entitas kuliah ke himpunan mahasiswa adalah banyak. Denagn demikian kardinalitas relasi antara kedua himpunan entitas adalah banyak ke banyak.
Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
• Satu Ke Satu (one to one).
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
• Satu ke Banyak (One to Many).
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
• Banyak ke Satu (Many to One).
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
• Banyak ke Banyak (Many to Many).
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
MODEL KETERHUBUNGAN ENTITAS
Pemakaian istilah “model keterhubungan entitas” dalam bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai padanan dari istilah asing : Entity-Relationship Model (E-R Model) akan tetapi, istilah model Entity-Relationship telah demikian popular/umum digunakan dala berbagai pembahasan tentang analisis/perancangan basis data. Pada model Entity-Relationship, semesta data yang ada di ‘dunia nyata” diterjemahkan/ ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram Entity-Relationship (diagram E-R). sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana Diagram E-R tersebut dapat kita gambarkan, maka yang harus lebih dulu diketahui adalah komponen-komponen pembentuk Model Entity Relationship. Sesuai namanya, ada 2 (dua) komponen utama pembentuk Model Entity-Relationship, yaitu Entitas (entity) dan relasi (Relationship).
- Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets).
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah Entitas. Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas (Entity Set). Sederhananya, entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.
- Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Sets).
Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, entitas seorang mahasiswa dengan nim =’98001’ dan nama_mhs=’Ali Akbar’ (yang ada di himpunan entitas mahasiswa) mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah denagn kode_kul= ‘IF-110’ dan nama_kul=’Struktur Data’. Relasi diantara kedua entitas tadi mengendung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang kita tinjau. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets). Sebagaimana istilah himpunan entitas yang banyak sekali disingkat menjadi entitas (walaupun sebenarnya memiliki perbedaan makna). Istilah himpunan relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah Relasi saja.